Rabu, 27 Juni 2018

Pilkada: Jangan Pernah Menggantungkan Harapan pada Pemimpin


Darimana datangnya kekecewaan? Ya, dari harapan yang dicampakkan.

Musim-musim politik seperti ini, orang-orang yang nggak bertanggung jawab senantiasa memberikan harapan-harapan palsu pada rakyat: harga kebutuhan pokok menurun, pendidikan gratis, BPJS gratis, jalan dipermulus, administrasi negara semakin bersahabat, nggak ada penggusuran, ya, dan berbagai omong kosong lainnya.

Tapi, aku nggak ngajak kalian golput.

Pilihlah dengan hati nurani kalian, bukan dengan buaian palsu para pemberi harapan yang berkhianat. Hati kalian bersih. Jangan sampai dinodai dengan kepentingan-kepentingan politik mereka. Mereka seharusnya memberikan kedamaian kepada kalian, bukan malah pertengkaran antarkita.

Kita hidup inginnya damai, bukan dipertentangkan hanya karena berbeda sikap politik.

Ya, oleh mulut-mulut manis yang penuh sengat.

Mereka yang bicara, mereka yang berdusta.

Mereka yang berjanji, mereka yang tak menepati.

Ah, mengapa fenomena ini senantiasa berulang. Berulang dan berulang. Janji mereka sangatlah manis sehingga membuat kita tak bisa berpaling dari memilihnya. Namun, saat mereka terpilih, mereka hanya melimpahkan tanggung jawabnya kepada menteri-menteri mereka, lalu ketika menteri-menteri mereka kita tanya, jawabnya:

"... Ah, bukan urusanku."

Sampai kapan drama ini berlangsung?

Sumber Gambar:

https://www.kepogaul.com/wp-content/uploads/2018/02/000092-01_kata-kata-kecewa-untuk-seseorang_kutipan-judika_800x450_cc0-min.jpg?x32249

2 komentar: