Mata Kedua bersama koleksi tercintaku |
Pernah ngebayangin nggak, seandainya 1 hari saja kita tak dapat melihat?
Itulah yang awalnya aku pikirkan ketika aku membaca novel berdasarkan kisah nyatanya Bang Ramaditya Adikara ini. Bayangkan, seorang tuna netra seperti Bang Rama saja beliau bisa berkarya, bisa menulis novel, bisa mengurus anak, dan masih bisa tersenyum menghadapi tantangan kehidupan yang tak bisa kita rasakan.
Coba bandingkan dengan kita, yang masih bisa melihat dengan normal, sering sekali kita mengeluhkan berkah-berkah yang ada di sekitar kita.
… hanya karena kita memikirkan apa yang tak ada di hadapan kita.
Aku ingin menjadi seperti Bang Rama yang masih bisa tersenyum walaupun halangan yang beliau hadapi begitu besar yaitu tak bisa melihat. Entah kenapa aku merasa begitu sering menyesali keputusan-keputusan yang aku buat, menyesali setiap pahit getirnya kehidupan yang sesungguhnya belum ada apa-apanya dibandingkan apa yang beliau rasakan.
Tapi, bisakah aku setegar beliau?
Bismillah, semoga aku bisa menjadi orang yang lebih baik lagi, lebih tegar lagi walaupun problema senantiasa merintangi setiap perjuanganku.
Status Bang Rama yang Sangat Menginspirasi
Tanggapan ibunya Bang Rama |
Satu karya sebelum meninggal |
Quote: Ketenangan batin |
Quote: Memperbaiki kekurangan |
Semangat walaupun tuna netra |
Koleksi Gambar
Pic: Wahita, cinta itu tuna netra (novel terbarunya Bang Rama nih. Wow…) |
Pic: Bang Rama mengisi motivasi di hadapan anak-anak |
Pic: Pengen juga nih ketemu sama Bang Rama :D |
Download aplikasi android Muhammad Zaini DI SINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar