Jumat, 24 Januari 2014

Basket Ceria


Sebuah bola karet merah yang biasa kami sebut bola basket memantul mantul di atas tanah lapang cor coran. Memantul mantul di atas kendali Boim, seorang anak yang mengaku jago bermain bola basket.

Boim menangkap bola basket yang tadi dipantul pantulkannya. Membidik ring. Mengalkulasi kemungkinan masuknya bola basket dengan rumus y=3x2+0x-3 (kalau koefisiennya dikumpulkan, menjadi 303 atau WOW). Dia yakin bola basket itu akan masuk ke ring dengan mulus.

Dari arah kanan, 2 orang berkaos merah (seragam musuh) berlari mendekatinya. Salah satunya bermanuver ke bawah ring. Yakin bola basket itu akan menembak ring. Siap menangkap. Salah seorang yang tadi berlari ke arahnya tadi semakin kencang saja larinya.

Boim cemas. Bola basket itu langsung dilemparkannya begiru saja. Musuh yang berancang ancang di bawah ring tersenyum.Berharap meraih bola. Tapi, bola itu bukan menuju ke arah ring namun tepat di sebelah kiri ring. Penjaga ring tersentak. Bola basket itu langsung dikejar oleh Manan, salah seorang timnya. Penjaga ring ikut mengejarnya. Manan melompat, tangan kanannya mengacung dengan telapak tangan yang melebar. Musuh ikut melompat.

Bola menempel di telapak tangan kanan Manan. Ibarat pegas, bola memantul di telapak tangannya Manan, lalu ... Goool. Penonton bersorak. Cheerladers bersorak. Menghibur.

Manan riang. Berlari lari. Gembira. Mengayun ayunkan kepalan tangan kanannya.

Download aplikasi android Muhammad Zaini DI SINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar