Mari kita tanyakan pada orang yang menghadapi sakaratul maut, akankah ia pengen hidup sebentar walaupun itu hanya satu detik?
Terkadang kita begitu meremehkan waktu. Dia ibarat air yang mengalir
di pandangan kita, nggak ada faedahnya gitu. Sehingga, waktu yang telah
berlalu, biarlah berlalu. Waktu yang hampa, dibiarkan 'membusuk'. Lalu,
mengapa kita tidak segera bertindak mengisi kekosongan itu?
Ketika kita berbicara tentang waktu, maka kita berbicara tentang
efektifitas. Jangan sampai ada kekosongan dalam hari-harimu! Isilah
segalanya dengan hal yang bermanfaat. Bukankah kita belum nyapu-nyapu
rumah? Bukankah kita belum ngerapiin-ngerapiin buku? Bukankah kita belum
menulis untuk bahan blogging esok hari? Bukankah kita belum membaca
buku? Bukankah kita belum membaca Al Quran?
Lalu, mengapa masih ada istilah 'wasting time' bagi kita?
Tidakkah cukup waktu tidur sebagai waktu istirahat bagi kita?
Apakah kita ingin terus mengalami degradasi ketika bangsa-bangsa lain maju?
Apakah kita ingin terus 'terjajah'?
Di manakah posisi kita ketika kawan-kawan kita di benua yang berbeda sudah bangun pagi-pagi sekali, berkarya, lalu membuat perubahan bagi negeri?
Benarkah kita ingin menjadi lebih baik?
Apakah kita ingin terus mengalami degradasi ketika bangsa-bangsa lain maju?
Apakah kita ingin terus 'terjajah'?
Di manakah posisi kita ketika kawan-kawan kita di benua yang berbeda sudah bangun pagi-pagi sekali, berkarya, lalu membuat perubahan bagi negeri?
Benarkah kita ingin menjadi lebih baik?
Download aplikasi android Muhammad Zaini DI SINI
Apalah nonton Dan browsing2 itu masuk criteria wasting time. Kadang di akhir hari saya tidak berbuat apa-apa Yang berguna sepanjang hari. Tulisan ini kembali mengingatkan untuk mulai menjalani hidup dengan lebih berkualitas! Mulai sekarang di detik ini! Semangat!
BalasHapusSatu detik itu berharga anak muda!
BalasHapusTerimakasih untuk tulisan yang mencerahkan ini..
Salam semangat.