Senin, 31 Agustus 2015

Bab Perintah Menjaga Shalat Wajib dan Larangan Serta Ancaman yang Sangat Keras Meninggalkannya

Shalat
Allah berfirman, "Jagalah shalat-shalat dan shalat wustha." (QS. Al Baqarah: 238) dan firman Allah, "Maka jika mereka bertaubat, mendirikan shalat, dan mengeluarkan zakat, biarkanlah mereka." (QS. At Taubah: 5)
1/1074. Ibnu Masud berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah, 'Amal apakah yang paling utama?' Beliau menjawab, 'Shlaat pada waktunya.' Aku berkata, 'Kemudian apa?' Beliau menjawab, 'Berbuat baik kepada kedua orang tua.' Aku berkata, 'Kemudian apa?' Beliau menjawab, 'Jihad di jalan Allah.'" (Muttafaqun alaihi. HR. Al Bukhari: 7534 dan Muslim: 85)
2/1075. Ibnu Umar berkata, Rasulullah bersabda, "islam dibangun di atas lima perkara: Kesaksian bahwa tidak ada Ilah yang hak diibadahi selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, Mendirikan shalat, Mengeluarkan zakat, Berhaji ke baitullah, dan Puasa Ramadhan." (Muttafaqun alaihi. HR. Al Bukhari: 7 dan Muslim: 16)
3/1076. Ibnu Umar berkata, Rasulullah bersabda, "Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada Ilah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, Mendirikan shalat, dan Mengeluarkan zakat. Maka jika mereka melakukan itu, mereka telah menjaga darah dan harta mereka dariku, kecuali dengan hak Islam, dan hisab mereka tergantung kepada Allah." (Muttafaqun alaihi. HR. Al Bukhari: 25 dan Muslim: 22)
4/1077. Muadz berkata, "Rasulullah mengutusku ke Yaman, maka beliau berkata, 'Sesungguhnya engkau mendatangi satu kaum dari Ahli Kitab, maka ajaklah mereka untuk bersaksi bahwa tidak ada Ilah kecuali Allah dan aku adalah utusan Allah. Jika mereka menaati itu, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka shalat lima waktu sehari semalam. Jika mereka menaati itu, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka zakat yang diambil dari golongan kaya mereka (diberikan) kepada golongan miskin mereka. Jika mereka menaati itu, maka jauhilah harta-harta berharga mereka dan berhati-hatilah dari doa orang yang dizalimi, karena tidak ada penghalang di antara doanya dan Allah.'" (Muttafaqun alaihi. HR. Al Bukhari: 1496 dan Muslim: 19)
5/1078. Jabir berkata, "Aku mendengar Rasulullah bersabda, 'Sesungguhnya batas antara seseorang dengan syirik dan kufur itu adalah meninggalkan shalat.'" (HR. Muslim: 82, hadits shahih)
6/1079. Dari Buraidah, Nabi bersabda, "Perjanjian yang mengikat antara kita dan mereka adalah shalat. Maka, siapa yang meninggalkannya, sungguh ia telah kafir." (HR. At Tirmidzi: 2621 dan ia mengatakan, haditsnya hasan shahih. Dishahihkan juga oleh Al Albani)
7/1080. Dari Syaqiq bin Abdullah, seorang tabiin yang disepakati kemuliaannya, semoga Allah merahmatinya. Ia berkata, "Para shahabat Muhammad tidak memandang kufur karena meninggalkan amal, kecuali shalat." (HR. At Tirmidzi: 2622 di dalam Kitab Al Iman dengan sanad yang shahih. Dishahihkan oleh Al Albani)
8/1081. Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada Hari Kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah berfirman, 'Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.' Maka disempunakanlah darinya apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya." (HR. At Tirmidzi: 413 dan ia berkata, haditsnya hasan. Dishahihkan oleh Al Albani)
Sumber: Kitab Riyadus Shalihin karya Imam An Nawawi

Download aplikasi android Muhammad Zaini DI SINI

3 komentar: