Jumat, 24 Juli 2015

Menjadi Holmes? Why Not?

Sherlock Holmes

Siapa sih yang nggak kenal dengan Sherlock Holmes? Seorang detektif terkenal yang dapat memecahkan hampir semua kasus rumit dengan metode yang unik pula: deduksi.
Yah, hampir-hampir kalau semua orang ditanyain, “Kamu mau jadi kayak Sherlock Holmes, nggak?” rasa-rasanya nggak ada deh yang menjawab nggak mau.
Nah terus, kalau kamu juga pengen jadi kayak Sherlock Holmes, gimana caranya? Oke, mari kita bahas deh :D
  1. Amati Hal-Hal Terkecil yang Tak Diamati Orang Lain
    Banyak orang melihat tapi hanya sedikit sekali yang mengamati (Sherlock Holmes)
    Itulah manusia. Sejak dahulu kala, ras manusia dikenal sebagai ras yang jarang sekali mengamati keadaan sekitarnya—apalagi hari ini. Kalau menurutmu, sama nggak antara melihat dengan mengamati? Sekilas sih kelihatannya sama aja. Eh, ternyata beda lo. Coba deh kita buat percobaan kayak gini:
    1. Minta salah seorang temanmu buat mengamati sekitarnya dengan sungguh-sungguh.
    2. Lalu suruh dia buat menutup matanya.
    3. Tanyakan padanya, apa saja yang telah dia lihat.
    Kamu tau apa hasilnya? Ternyata, ada begitu banyak hal yang terlihat jelas tapi tak disebutkan (lolos dari pengamatan). Yah, begitulah kita kalau tak mengasah kemampuan ini. Karena mengasah kemampuan itu sama dengan mengasah otot, maka dibutuhkan latihan yang banyak pula supaya reflek jadinya kayak pas kita nyetir motor—pastinya reflek kan?
  2. Jadilah Pengamat Seni yang Baik
    Dibalik tampangnya yang tegas, bersih, dan penuh dengan keseriusan, ternyata sosok Sherlock Holmes adalah seorang yang sangat mengapresiasi karya seni. Terbukti dari betapa seringnya dia memainkan biolanya dengan syahdu ketika kasus yang begitu berat menguras habis pikirannya. Dan juga, Sherlock Holmes mengisi waktu luangnya dengan mengunjungi pameran lukisan dan melupakan kasus yang belum tuntas pada waktu itu.
  3. Lupakan dan Fokus
    Satu hal yang unik dari diri Sherlock Holmes adalah dia bisa dengan cepat melupakan kasus yang sedang dihadapinya seperti poin yang di atas. Ketika dia sedang menghadapi suatu kasus, lalu ada jeda waktu 10 jam misalnya buat menyiapkan diri, biasanya Sherlock Holmes akanbenar-benar melupakan kasus yang sedang dihadapinya dan bisa dengan all out menikmati karya-karya seni yang diamatinya. Oke, kalau kamu tau bahwa otaknya Sherlock Holmes ini seakan-akan tidak bisa berhenti, tidak bisa beristirahat; segala sesuatu tak lepas dari pengamatannya. Memang agak aneh juga sih kalau ada manusia yang seperti ini. Tapi ya begitulah, seakan-akan Sir Arthur Conan Doyle ingin mengatakan kepada kita bahwa tak ada yang tak mungkin kalau sudah terlatih dan terbiasa.
Sincere

Download aplikasi android Muhammad Zaini DI SINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar