Senin, 27 Juli 2015

Mencari Kebahagiaan Tapi Menghilangkan Kepekaan

Jiwa yang bebas

Masalah kebahagiaan…
Hah, menurutku masalah ini adalah masalah yang sangat klasik. Mungkin, bagi kita, orang Indonesia, permasalahan ini belum begitu kentara karena kita masih saling berhubungan dengan tetangga, dengan kawan-kawan, dengan hewan, dengan alam. Tapi, bagi kota-kota besar—Indonesia juga termasuk—, permasalahan kebahagiaan adalah permasalahan yang global. Hampir semua orang merasakannya. Mengapa hal itu bisa terjadi? Jawaban yang paling tepat adalah:
Karena mereka telah lepas dari alam.
Simpelnya kayak gini ya, setiap manusia adalah jiwa yang hidup. Lalu, bagaimana supaya jiwa itu terus hidup? Tentu saja dengan sering bergaul, berinteraksi dengan jiwa yang hidup pula. Tentu saja dengan sesama manusia, hewan, tumbuhan, alam. Ketika ada jiwa yang hidup berinteraksi dengan jiwa yang mati, sedikit demi sedikit, secara perlahan, jiwanya menuju ke arah mati. Mati sebelum mati.
So, permasalahan jiwa ini bukanlah hal yang sepele, bro. Sering kan kita lihat bagaimana orang-orang kaya, yang melimpah duitnya, mengakui bahwa mereka tidak bahagia. Why? Bukannya hidup mereka sudah bisa kita anggap damai? Kaya? Sukses? Tapi, inikah sukses sebenarnya? Sukses yang diinginkan oleh jiwa kita? Tidak.
Kesuksesan sejati yang diinginkan oleh jiwa adalah ketika jiwa itu bisa hidup. Bisa berinteraksi dengan jiwa yang hidup lainnya.

Download aplikasi android Muhammad Zaini DI SINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar