Jumat, 26 Juni 2015

Benarkah HTML dengan Java Bermusuhan?

Musuh
Masih ingat dengan era ketika internet pertama kali ditemukan kan? Waktu itu bahasa Java adalah bahasa yang sangat populer. Oke, aku salah waktunya. Bukan pas waktu internet pertama ditemukan tapi jauh sebelum itu. Karena ketika internet terkenal, bahasa VB dan bahasa Pascal pun ikut terkenal, melupakan kepopulerannya Java.

Java ini kalau menurutku bahasa yang unik (atau aneh ya…). Soalnya kan motonya itu Write Once Run Everywhere (nulis sekali, jalankan di mana aja). Makanya itu kan ada yang namanya applet alias menjalankan Java di browser. Ada juga Java di hape (hape Java vroh). Ada juga Java dijadikan server, jadilah yang namanya JSP. Pokoknya di segala lini komputerisasi tu ada.

Salah satu yang unik adalah ketika menjalankan kode Java di browser. Misalnya aja kalau kita mau
ngasih gambar di browser pake Java, ini kodenya:
// menampilkan gambar

import java.applet.*
import java.awt.*

public class gambar extends Applet {
    Image img;
    MediaTracker tr;

    public void paint (Graphic g){
        tr = new MediaTracker (this);
        img = getImage (getCodeBase(), "waterfall.jpg");
        tr.addImage (img, 0);
        g.drawImage (img, 0, 0, this);
    }
}
Terus, buat menampilkannya di browser:
<applet align="center" code="gambar.class" width="500" height="350"></applet>
Kok yo ribet banget gitu. Padahal kan kalau pake HTML mah langsung gini aja:
<img src="waterfall.jpg" alt="" />
Namanya juga hybrid. Jadinya ya pasti agak aneh lah kalau menjalankan program bukan pada bidangnya. Contohnya aja kayak kode Java di atas. Udah gitu, lambat lagi responnya dibandingkan langsung pake tag HTML.

Sekarang, Java Memusuhi HTML

Hahaha… dendam lama tuh. Kalau dulu HTML manggil Java pake applet, sekarang banyak orang manggil HTMl pake Java (zaman dah kebalik vroh). Banyak kan kita temui aplikasi Android yang seharusnya menggunakan bahasa Java, eh malah orang-orang pakenya HTML terus diakses pake webview. Ya lebih lemot lah. Terus, si Javanya juga balas dendam lagi supaya lebih lemot. Ya kalau aku sih juga buat app-nya pake HTML sih, lebih gampang :v

Gara-Gara Java, Google pun Dibuat Pusing

Mumet Cah
Android kan asalnya dari Google. Nah, sekarang Google lagi mengembangkan bahasa baru lagi yaitu Go dan Dart. Kalau bahasa Dart bisa diimplementasikan ke Android. Jadinya dijalankan dengan Sky. Oke, mungkin aku nggak bisa jelasin lebih rinci lagi tentang Dart dan Sky. Monggo dicari-cari di Google. Intinya kan, karena bahasa Java ini termasuk bahasa yang lemot, tim Google divisi Android pun dibuat bingung, “Gimana gitu caranya supaya lebih kenceng lagi (mencapai 60 fps)”. Karena kita tau kan, bahasa Java yang dijalankan di Android itu bahkan belum bisa mencapai 60 fps walaupun mesinnya udah diganti yang lebih bagus, nggak make Dalvik lagi. Nah, dengan adanya Dart dan Sky, kecepatannya bisa mencapai 120 fps. Gila bro! Awalnya aku agak risih juga sama dua bahasa itu, Go dan Dart. Karena dari dulunya memang nggak familiar dengan bahasa Java jadinya risih gitu deh. Kalau Go aku lupa diimplementasikannya ke mana. Kalau Dart, mesti kan diimplementasikannya ke JavaScript. Kalau menurutku mah malah ingin menggeser singgasana JavaScript. Beda dengan CoffeeScript yang syntaxnya masih mirip-mirip. Yah, itulah pemrograman, selalu ada sesuatu yang baru karena nggak ada satu bahasa pemrograman pun yang paling sempurna. Semuanya ada plus minusnya tergantung dari environment di mana dia dijalankan.


Mungkin, dengan adanya Dart dan Sky ini kembali mencerahkan masa depan programer Android. Semoga.



Download aplikasi android Muhammad Zaini DI SINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar